Banyak proyek pemerintah yang terbengkalai seperti Wisma Atlet di Hambalang atau bangunan infrastukruktur yang hasilnya tidak sesuai spek seperti jembatan yang baru-baru ini dibongkar oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. Kondisi seperti itu agaknya tidak akan terjadi pada pembangunan gedung jenazah RSUD Sagaranten.
Sebabnya pembangunan gedung jenazah tersebut diawasi dengan ketat oleh konsultan pengawas dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan benar sesuai mekanisme dan juga RAB (Rencana Anggaran Biaya). Dalam hal ini, konsultan pengawas bahu-membahu dan bekerja sama dengan pelaksana untuk memberikan hasil terbaik dalam pembangunan gedung tersebut.
“Kami bekerja sama dengan pelaksana di lapangan. Sebagai pengawas, kami turun ke lokasi pembangunan. Sejak awal pengerjaan, kami tidak henti-hentinya melakukan pengawalan dan pengawasan pada setiap item pekerjaan. Jika ada kekurangan, kami langsung memberikam masukan,” kata Soni selaku pengawas kepada wartawan, Sabtu (30/10/2021).
Prosedur yang dilakukan olehnya, ujar Soni, bertujuan untuk mewujudkan bangunan dengan kualitas yang baik. Dia juga mengharapkan seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek gedung jenazah RSUD Sagaranten dapat bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Hal senada disampaikan pelaksana pembangunan bernama Usman. Menurut dia, dengan terjun secara rutin, konsultan pengawas bisa memberikan masukan atau bahkan teguran jika menemukan kejanggalan dalam tahapan pengerjaan.
“Kami sama-sama menginginkan bangunan dengan mutu yang bagus sesuai harapan masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu pengecekan dilakukan secara rutin dan terus-menerus,” kata Usman.
Pembangunan gedung jenazah RSUD Sagaranten dikerjakan oleh CV. Mahardika Adikarya dengan anggaran sebesar Rp491.290.000. Waktu pelaksanaannya 120 hari.
“Kami juga melakukan pekerjaan dengan seksama agar dapat selesai sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan,” tutur Usman. (*)
Print Friendly, PDF & Email
FacebookWhatsAppTwitterEmailSambung