Menu

Mode Gelap

Kriminal · 23 Apr 2025 14:27 WIB

Penganiayaan Brutal di Warung Sate Sukabumi: Pegawai Dianiaya, Ditodong Pistol, dan Diperas oleh Sekelompok Orang Tak Dikenal


					Ilustrasi penodongan senjata api, dan pemerasan oleh sekelompok orang tak dikenal, Rabu (23/4/2025). Perbesar

Ilustrasi penodongan senjata api, dan pemerasan oleh sekelompok orang tak dikenal, Rabu (23/4/2025).

JENTERANEWS.com – Sebuah insiden mengerikan menimpa seorang pegawai warung sate di Kampung Cigombong, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Korban bernama Teguh mengaku menjadi sasaran penganiayaan, intimidasi, bahkan penodongan senjata api oleh sekelompok orang tak dikenal yang bertindak bak preman di tempatnya bekerja.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu dini hari, 19 April 2025, sekitar pukul 03.30 WIB. Menurut keterangan Teguh, lima orang pelaku yang terdiri dari empat pria dan satu perempuan datang menggunakan mobil Brio berwarna kuning. Awalnya, mereka berperilaku layaknya pelanggan biasa.

“Awalnya mereka nanya warung buka atau tidak, saya jawab buka. Mereka pesan satu sop dan empat ayam goreng,” tutur Teguh kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).

Namun, suasana berubah mencekam setelah makanan dihidangkan dan disantap. Salah seorang pelaku mendadak mengklaim sop yang disajikan tumpah mengenai pahanya dan mulai mengamuk seraya meminta ganti rugi.

“Katanya sopnya tumpah dan minta ganti rugi. Padahal kayak mengada-ada. Saya sudah minta maaf, tapi tetap enggak diterima,” ujar Teguh, menceritakan awal mula keributan.

Situasi semakin memburuk ketika dua dari pelaku pria mulai melakukan kekerasan fisik, memukul dan menampar Teguh. Puncaknya, salah satu pelaku mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke arah kepala serta perut korban.

“Sambil mukul, pistol ditodongin ke jidat. Temannya bilang, ‘tembak aja, tembak’,” lanjut Teguh dengan nada ketakutan.

Di bawah ancaman senjata dan kekerasan fisik, Teguh tak berdaya melawan. Aksi brutal tersebut kemudian berujung pada pemerasan. Para pelaku secara paksa meminta uang senilai Rp 200 ribu dengan dalih untuk menyelesaikan masalah yang mereka buat-buat.

“Saya bilang makanan sudah saya gratiskan. Tapi dia tetap maksa minta uang. Saya kasih Rp 50 ribu sama recehan dari laci, padahal itu uang buat beli popok anak saya,” ungkap Teguh, miris mengingat uang yang dirampas tersebut sedianya diperuntukkan bagi kebutuhan anaknya.

Tidak hanya sampai di situ, para pelaku juga meminta nomor telepon Teguh dan memotret kartu SIM miliknya. Penderitaan Teguh belum berakhir, sebab keesokan harinya, salah satu pelaku kembali menghubunginya melalui pesan WhatsApp dan kembali menagih sisa uang.

“Dia minta sisa Rp 100 ribu lagi. Saya bilang kerja dulu. Tapi setelah itu, semua pesan dihapus,” kata Teguh.

Insiden tersebut ternyata disaksikan oleh rekan Teguh dan lima karyawan lain yang saat kejadian sedang tidur di warung. Mereka sempat terbangun dan berniat melerai, namun urung dilakukan setelah para pelaku melancarkan ancaman terhadap mereka.

“Mereka juga diancam, jadi enggak bisa bantu apa-apa,” keluh Teguh.

Merasa menjadi korban tindak pidana yang serius, Teguh akhirnya melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian pada Minggu (20/4/2025).

Dihubungi secara terpisah terkait kasus ini, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono menyatakan pihaknya akan segera mengecek informasi tersebut. “Kita cek dulu ya,” singkatnya.

Teguh berharap penuh agar pihak kepolisian dapat segera menindak para pelaku yang telah bertindak keji terhadap dirinya dan meresahkan masyarakat. “Harapan saya, pelakunya cepat ditindak,” tutupnya.(*)

Laporan : Ridwan

Editor: Hamjah

Artikel ini telah dibaca 47 kali

Baca Lainnya

Polres Sukabumi Ringkus Dua Pelaku Pemerasan Berkedok Wartawan dalam Operasi Pekat Lodaya 2025

12 Mei 2025 - 22:55 WIB

Petugas Polres Sukabumi saat melakukan penjaringan terhadap individu yang terindikasi terlibat dalam aksi premanisme dan penyakit masyarakat selama Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang berlangsung dari 1 hingga 10 Mei 2025.

Pengedar OKT di Sukabumi Terancam 12 Tahun Penjara, Polisi Sita 7 Ribu Butir Tramadol dan Hexymer

12 Mei 2025 - 14:19 WIB

Barang bukti 7.000 butir Obat Keras Terbatas (OKT) jenis tramadol dan hexymer yang disita Polres Sukabumi Kota dari pengedar berinisial VT. Turut diamankan pula satu unit telepon genggam dan sepeda motor.

Motor Honda Beat Raib di Halaman Rumah Sekdes, Pemilik Terlanjur Panik Urus Surat Mendesak

11 Mei 2025 - 20:23 WIB

Inilah unit motor Honda Beat bernomor polisi F 4627 UBD milik Herlan, warga Desa Cipamingkis, yang sempat diabadikan sebelum akhirnya lenyap dari halaman rumah Sekretaris Desa pada Minggu malam (11/5). Motor inilah yang kini dalam pencarian.

Sekolah Gratis Cuma Janji? MAN 4 Sukabumi Diduga Tarik Pungutan Ratusan Ribu!

11 Mei 2025 - 13:05 WIB

Dugaan pungutan SBAT di Madrasah Aliyah Negeri 4 Sukabumi, Purabaya, menjadi sorotan dan keluhan para orang tua siswa.

Minimarket di Sukasirna Cibadak Dibobol Maling, Pelaku Diduga Jebol Atap

10 Mei 2025 - 10:20 WIB

Tampak minimarket di Jalan Raya Sukasirna Cibadak-Cikidang yang menjadi sasaran pembobolan maling, Sabtu (10/5/2025). Pelaku diduga masuk dengan menjebol atap bangunan.

Modus Penipuan Catut Nama Kecamatan di Cidolog Sukabumi: Janjikan BPNT Naik, Warga Rugi Ratusan Ribu

7 Mei 2025 - 11:31 WIB

Ilustrasi: Penampakan kartu BPNT. Kartu serupa milik warga di Kecamatan Cidolog, Sukabumi, digasak pelaku penipuan yang mengaku petugas.
Trending di Kriminal
error: Content is protected !!