Kontributor: Awang Ruswandi
JENTERANEWS.com – Heboh di publik dengan aksi pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW. Rekaman suara pelajar yang diunggah dalam status WhatsApp itu tersebar luas dan jadi perbincangan di media perpesanan.
Polres Sukabumi Kota bergerak menyelidiki pelajar yang diduga melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW. Baru-baru ini diketahui, pelajar yang berinisial FI itu ternyata seorang santri di salah satu pondok pesantren wilayah Cibeureum, Kota Sukabumi.
“Untuk saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penjemputan terhadap saudara FI, santri lembaga pendidikan Islam (di Cibeureum) karena posisi yang bersangkutan ada di Jampang, Kabupaten Sukabumi,” kata Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih, Sabtu (6/5/2023).
Dia mengatakan, pelajar itu merupakan warga dari daerah Jampang, Kabupaten Sukabumi. Saat peristiwa itu berlangsung, pelajar langsung dipulangkan ke rumah orang tuanya.
“Karena pada saat kejadian, setelah mengunggah itu dia langsung ke Jampang. Posisinya sudah ke Jampang, jadi tidak ada di sini (Kota Sukabumi),” ujarnya.
Penjemputan terhadap FI dilakukan oleh Polsek Cibeureum. Rencananya, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap FI, orang tua dan pimpinan pondok pesantren.
“Polsek sudah langsung gerak cepat mendatangi ke pesantrennya. Cuma karena anaknya tidak ada di lokasi, pada saat itu baru pimpinan ponpesnya yang konfirmasi,” ucap Astuti.
“Jadi nanti setelah ini akan memeriksa anaknya, orang tuanya dan nanti dari pihak ponpes lagi. Rencananya akan diperiksa di Reskrim Polsek Cibereum,” tutupnya.
Video berdurasi 35 detik yang berisi rekaman suara dalam status WhatsApp FI viral. Video tangkapan layar itu menunjukkan enam rekaman suara yang mengandung kalimat kasar dan diduga merendahkan Nabi Muhammad SAW.
Pada rekaman suara pertama, dia menyebut pernah mabuk bersama dengan Nabi Muhammad SAW. Kemudian, pelajar itu juga menuturkan jika dirinya merupakan adik dajal.
Di rekaman suara selanjutnya, dia mengaku berpesta dengan 25 Nabi. Hingga akhir rekaman, dia bertanya cara untuk masuk agama Konghucu. (*)