Menu

Mode Gelap

Kabar Daerah · 29 Feb 2024 13:33 WIB

Rapat Pengendalian Inflasi Daerah, Sekda” Pemkab Sukabumi Konsen Sikapi Harga Komoditas Beras”


					Rapat Pengendalian Inflasi Daerah, Sekda” Pemkab Sukabumi Konsen Sikapi Harga Komoditas Beras” Perbesar

JENTERANEWS.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman bersama perangkat daerah mengikuti rapat Dwimingguan ke-24 Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat secara virtual, di Command Center Setda Kabupaten Sukabumi, Kamis, 29 Februari 2024.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jabar, Yuke Mauliani Septina menjelaskan, menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah banyak hal yang mesti dilakukan dalam menyikapi terjadinya kenaikan komoditas pangan di pasaran.

“Informasi di lapangan beberapa komoditas sudah mulai merangkak naik menjelang Bulan Suci Ramadhan, komoditas yang mengalami kenaikan itu sebaiknya harus menjadi fokus kita untuk diantisipasi,” terangnya.

Ia menyampaikan, terdapat beberapa Kabupaten/Kota dengan nilai IPH tertinggi diminggu ke 4 Bulan Februari ini, diantaranya Kabupaten Tasikmalaya 5,68 persen, Kota Banjar 4,00 persen, dan Kabupaten Purwakarta 3,09 persen.

“Ketiga daerah yang mengalami kenaikan ini harus menjadi perhatian kita semua, dan semestinya beberapa daerah tersebut agar segera mengantisipasi kenaikan inflasi nya,” pintanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kab. Sukabumi Ade Suryaman menyebutkan, bahwa Indeks Perubahan Harga (IPH) Kabupaten Sukabumi dalam posisi aman diangka 0,5 persen. Dengan posisi ini Pemkab. Sukabumi tidak lengah, akan terus melakukan langkah-langkah konkret.

“Apalagi menghadapi Bulan Ramadhan kita harus kerja bersama untuk memantau jangan sampai ada kenaikan harga,” tegasnya.

Kata Sekda, komoditas beras menjadi konsen pemerintah saat ini, di Kabupaten Sukabumi harga beras masih diatas harga eceran tertinggi (HET). Oleh karena itu, Pemkab sukabumi berkolaborasi dengan Bulog untuk terus gencar melakukan operasi pasar murah di beberapa wilayah.

“Operasi pasar murah ini belum lama kita laksanakan di Kecamatan Palabuhanratu sebanyak 22 ton, Kecamatan Cibadak sekitar 20 ton, dan beberapa wilayah lainnya akan kita laksanakan di minggu yang akan datang,” paparnya.

Sekda berharap, dengan upaya yang telah dilaksanakan tersebut dapat mengantisipasi harga komoditas pangan dari inflasi.

“Jadi bukan hanya beras saja, tetapi komoditas lain pun harus menjadi perhatian bersama pada saat memasukkan Bulan Suci Ramadhan 2024,” tandasnya.(*)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Geger, Pencurian Domba Modus Sembelih Resahkan Warga Sukabumi

23 Maret 2025 - 23:07 WIB

domba-domba yang menjadi korban pencurian dengan modus penyembelihan di kandang.

Sukabumi Kota Siapkan Operasi Ketupat Lodaya 2025 untuk Sambut Arus Mudik Lebaran

23 Maret 2025 - 21:11 WIB

Personel Polres Sukabumi Kota siap siaga dalam Operasi Ketupat Lodaya 2025 untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran. Terlihat para petugas sedang bersiap di salah satu Pos Pengamanan yang telah didirikan.

Tragedi Dini Hari di Suryakencana: Sepeda Motor Bonceng Tiga Terlibat Kecelakaan Maut, Satu Nyawa Melayang

23 Maret 2025 - 19:28 WIB

Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan di Jalan Raya Suryakencana

Pemuda Pancasila Curugkembar Tebar Kebaikan Ramadan dengan 1000 Takjil Gratis

23 Maret 2025 - 19:01 WIB

Momen kebersamaan anggota PAC Pemuda Pancasila Curugkembar saat membagikan takjil kepada warga.

Mudik Aman, Keluarga Nyaman: Tips Penting dari Polres Sukabumi untuk Pemudik

23 Maret 2025 - 16:40 WIB

Kapolres Sukabumi, AKBP Dr. Samian, S.H., S.I.K., M.Si, memberikan imbauan kepada masyarakat terkait keamanan rumah dan kendaraan sebelum mudik Lebaran. Polres Sukabumi menggalakkan program "Mudik Aman, Keluarga Nyaman" untuk memastikan masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang dan aman. (Foto: Polres Sukabumi)

Menteri LHK Tindak Tegas Tambang Penyebab Bencana Sukabumi, Izin Terancam Dicabut

23 Maret 2025 - 09:27 WIB

Penyegelan perusahaan tambang oleh Menteri LHK di Sukabumi. Tindakan tegas ini diambil sebagai respon terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat aktivitas pertambangan yang tidak sesuai aturan lingkungan.
Trending di Bencana