JENTERANEWS.com – Puluhan hektar lahan persawahan di Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa barat terancam tidak bisa ditanam padi. Hal itu akibat jebolnya saluran irigasi dari bendungan Cipongpok.
Salah seorang staf Desa Cimenteng Asep Supriatna, mengatakan saat ini warga tengah mengeluh dengan kondisi saluran irigasi Gapoktan Gelar Harapan di desa Cimenteng yang ambruk . Pasalnya akibat dari kondisi itu, puluhan hektare lahan pertanian di wilayah tersebut tidak terairi dengan maksimal karena air tidak sampai ke sawah warga.
“Dampaknya pada petani kalau musim kemarau maka dapat dipastikan akan mengalami kekeringan, saat sekarang pun walau musim hujan banyak petani yang mengeluh,” kata Asep, kepada jenteranews.com sambil menunjukan lokasi irigasi yang ambruk pada Rabu (26/10/2022).
“Kalau musim hujan seperti ini, warga masih bisa bercocok tanam dengan sistem sawah tadah hujan. Itu pun tidak maksimal. Sementara, kalau musim kemarau maka dapat dipastikan lahan disini terlantar,” imbuhnya.
Saluran Irigasi tersebut Ambruk pada Sabtu 22 Oktober 2022 lalu, ketika warga membuka saluran air setelah beberapa bulan di tutup karena saluran irigasi itu baru rampung di bangun.
“Kurang tau entah gagal kontruksi atau atau tanah yang labil, yang jelas baru dilintasi air sekali saja sudah ambruk,” kata Asep.
Berdasarkan informasi yang dihimpun jenteranews.com, dua bulan lalu jaringan irigasi tersebut dibangun oleh pemerintah yang dilaksanakan oleh CV FAHZIRA, dengan Anggaran Rp. 184.795.000,00 APBD Kabupaten Sukabumi Tahun 2022.
Namun sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban dari pihak CV FAHZIRA tentang masa pemeliharaan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sampai serah terima pekerjaan akhir atau Final Hand over (FHO)..(*)