Menu

Mode Gelap

Kriminal · 10 Apr 2025 09:23 WIB

Pedagang Kupat Tahu di Pasar Cisaat Sukabumi Jadi Korban Peredaran Uang Palsu


					Ajis (23), pedagang kupat tahu di Pasar Cisaat, menunjukkan uang palsu pecahan Rp100.000 yang diterimanya dari seorang pembeli. Perbesar

Ajis (23), pedagang kupat tahu di Pasar Cisaat, menunjukkan uang palsu pecahan Rp100.000 yang diterimanya dari seorang pembeli.

JENTERANEWS.com – Aksi peredaran uang palsu kembali meresahkan para pedagang di Pasar Semi Modern Cisaat, Sukabumi. Kali ini, Ajis (23), seorang pedagang kupat tahu, menjadi korban setelah menerima uang palsu pecahan Rp100.000 dari seorang pembeli pada Kamis (10/4/2025).

Kejadian bermula ketika seorang pembeli datang dan memesan tiga bungkus kupat tahu. Setelah menerima uang pembayaran, Ajis memberikan uang kembalian sebesar Rp63.000. Namun, kecurigaan muncul ketika Ajis merapikan uang tersebut. Ia menyadari ada perbedaan mencolok pada lembaran uang Rp100.000 yang diterimanya.

“Saat dirapikan, warnanya berbeda dan tekstur kertasnya juga tidak sama dengan uang asli,” ungkap Ajis, yang merasa kesal karena tidak sempat memperhatikan wajah pembeli tersebut dengan jelas akibat ramainya pembeli lain.

Modus pelaku memanfaatkan situasi sibuk di pasar, di mana pedagang kesulitan mengingat setiap pembeli dan memeriksa keaslian uang yang diterima. Ajis mengaku sangat menyesalkan kejadian ini dan berharap pelaku segera ditangkap.

“Kalau saya ingat wajahnya, pasti langsung saya laporkan ke polisi biar dipenjara,” tegas Ajis.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus peredaran uang palsu di wilayah Sukabumi. Sebelumnya, polisi juga telah mengungkap kasus pembuatan uang palsu di daerah ini, yang mengindikasikan adanya jaringan peredaran uang palsu yang cukup terorganisir.

Pihak kepolisian mengimbau para pedagang dan masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama di tempat-tempat ramai seperti pasar. Masyarakat juga dianjurkan untuk selalu memeriksa keaslian uang dengan teliti, terutama saat menerima uang dalam jumlah besar.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Mereka berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di pasar-pasar untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.(*)

Laporan: Joko Samudro

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

NODA HITAM DI CURUGKEMBAR: Pengurus Yayasan Cabuli 8 Santriwati, Dalihnya ‘Perintah Gaib’!

29 April 2025 - 14:37 WIB

H (50), pengurus yayasan terduga pelaku pelecehan 8 santriwati di Curugkembar, Sukabumi, ditangkap tim gabungan di Banjarbaru, Kalsel, usai pelariannya berakhir.

Gerak Cepat Aduan Warga, Polsek Cibeureum Sukabumi Amankan 5 Remaja Bersenjata Diduga Hendak Tawuran

23 April 2025 - 20:12 WIB

Lima remaja yang diamankan oleh Polsek Cibeureum Polres Sukabumi Kota pada Selasa (22/4) malam di Sukabumi. Mereka diduga hendak melakukan aksi tawuran dengan membawa senjata tajam.

Penganiayaan Brutal di Warung Sate Sukabumi: Pegawai Dianiaya, Ditodong Pistol, dan Diperas oleh Sekelompok Orang Tak Dikenal

23 April 2025 - 14:27 WIB

penodongan senjata api, dan pemerasan oleh sekelompok orang tak dikenal, Rabu (23/4/2025).

Gagalkan Tawuran Pelajar, Polisi-TNI-Warga Sukabumi Amankan Dua Remaja dan Golok

23 April 2025 - 07:10 WIB

Dua remaja berinisial MRA (17) dan RMR (16) menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas di Polsek Cibeureum, Selasa (22/4/2025), setelah diamankan terkait rencana tawuran di Jalan Parahita Limusnunggal, Sukabumi.

Mengenaskan! Driver Taksi Online Sukabumi Tewas Diduga Korban Begal di Ciawi, Tubuh Penuh Luka Bakar

17 April 2025 - 06:42 WIB

Makam Yoga Firdaus (36), driver taksi online asal Sukabumi yang diduga menjadi korban begal di Ciawi, di TPU Ahlul Khoer Cibolang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025). Keluarga dan kerabat masih berduka atas kejadian tragis yang menimpa korban.

Sukabumi Siaga Pungli: Dinsos Imbau Warga Jangan Terjebak Calo BPJS dan PBI

16 April 2025 - 07:27 WIB

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, memberikan keterangan pers terkait imbauan agar warga tidak menggunakan jasa calo dalam pengurusan administrasi BPJS dan PBI, guna menghindari praktik pungli.
Trending di Kesehatan
error: Content is protected !!