Menu

Mode Gelap

News · 11 Des 2024 10:32 WIB

Update Terbaru Bencana Sukabumi: Data Per 10 Desember 2024 Pukul 19.00 WIB


					Kabupaten Sukabumi Dilanda Bencana Beruntun: Longsor, Banjir, dan Pergerakan Tanah Perbesar

Kabupaten Sukabumi Dilanda Bencana Beruntun: Longsor, Banjir, dan Pergerakan Tanah

JENTERANEWS.com – Wilayah Kabupaten Sukabumi dilaporkan mengalami tiga bencana besar dalam waktu bersamaan, yakni longsor, banjir, dan pergerakan tanah. Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pada Selasa (10/12/2024) pukul 19.00 WIB, dampak bencana meluas ke puluhan desa di 39 kecamatan, menyebabkan kerugian material yang signifikan serta menelan korban jiwa.

Dampak Longsor

Longsor terjadi di 101 desa dengan dampak yang dirasakan oleh 1.098 Kepala Keluarga (KK) atau 2.641 jiwa. Sebanyak 912 KK (2.986 jiwa) terpaksa mengungsi, sementara 237 KK (361 jiwa) lainnya berada dalam ancaman. Tercatat 9 orang meninggal dunia dan 2 orang dinyatakan hilang.

Kerusakan akibat longsor meliputi:

268 rumah rusak ringan

220 rumah rusak sedang

863 rumah rusak berat

201 rumah terancam longsor

23 hektar lahan sawah rusak

Dampak Banjir

Banjir melanda 55 desa, memengaruhi 4.045 KK atau 8.046 jiwa. Bencana ini menyebabkan 39 KK (132 jiwa) berada dalam kondisi terancam, dan tercatat satu korban jiwa. Meski banjir telah surut, kerusakan yang ditimbulkan meliputi:

590 rumah rusak ringan

460 rumah rusak sedang

344 rumah rusak berat

78 hektar sawah terendam

Dampak Pergerakan Tanah

Bencana pergerakan tanah tercatat terjadi di 73 desa. Sebanyak 1.916 KK (4.137 jiwa) terdampak, dengan 223 KK (286 jiwa) dalam kondisi terancam. Hingga laporan terakhir, tidak ada korban jiwa atau laporan orang hilang.

Kerusakan yang tercatat meliputi:

494 rumah rusak ringan

635 rumah rusak sedang

266 rumah rusak berat

405 rumah terancam pergerakan tanah

57 hektar lahan rusak

Penanganan

BPBD Kabupaten Sukabumi terus memantau situasi dan mengoordinasikan bantuan kepada warga terdampak. Namun, tantangan masih besar, terutama dalam distribusi bantuan serta penyediaan tempat pengungsian yang layak. Jumlah total pengungsi dari ketiga bencana ini belum dipilah sesuai jenis bencana, namun tercatat ada 912 KK atau 2.986 jiwa yang membutuhkan perhatian segera.

Pemerintah daerah juga menyerukan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, mengingat potensi hujan deras yang masih mungkin terjadi.(*)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Mahasiswa Geruduk Kejari Sukabumi, Desak Kajari Mundur dan Tuntaskan Kasus Korupsi

17 Januari 2025 - 20:19 WIB

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, Jumat (17/1/2025), menuntut penuntasan kasus korupsi dan mendesak Kajari mundur.

Warga Tuntut Kepala Desa Neglasari Mundur Terkait Dugaan Penggelapan Dana Desa

17 Januari 2025 - 18:51 WIB

Warga yang tergabung dalam Gerakan Neglasari Bersih (GNB) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, menuntut transparansi penggunaan dana desa dan mendesak kepala desa untuk mundur (17/1/2025).

Satpol PP Sukabumi Perketat Patroli Guna Tekan Aksi Tawuran Pelajar

17 Januari 2025 - 17:08 WIB

Satpol PP Kabupaten Sukabumi perketat patroli untuk mencegah tawuran pelajar

Mal Pelayanan Publik Sukabumi: Kemudahan di Satu Atap, Dukungan Mengalir, dan Harapan Peningkatan

17 Januari 2025 - 14:20 WIB

ALI Iskandar mendampingi Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, dalam grand launching MPP belum lama ini

Penipuan Berkedok Kenalan di Aplikasi Chat, Polsek Sagaranten Amankan Pelaku

17 Januari 2025 - 13:18 WIB

Terduga pelaku SA alias IV (39) saat diamankan di Mapolsek Sagaranten atas kasus penipuan dan penggelapan.

Amarah Warga Warnai Kasus Dugaan Pencabulan Anak di Purabaya, Rumah Terduga Pelaku Sempat Dirusak Massa

17 Januari 2025 - 13:02 WIB

Kondisi rumah terduga pelaku pencabulan anak di Purabaya, Sukabumi, yang sempat dirusak oleh massa. Peristiwa ini terjadi setelah terungkapnya kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Trending di News