JENTERANEWS.com – Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri, secara langsung memimpin acara Gerakan Wisata Bersih di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu (CPUGGp). Kegiatan yang digelar di Pendopo Sukabumi ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, terutama Kementerian Pariwisata RI.
Dalam sambutannya, Wabup Iyos menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan wisata, tidak hanya untuk kenyamanan pengunjung, tetapi juga untuk mendukung sapta pesona pariwisata Indonesia. “Gerakan ini adalah bentuk nyata kecintaan kita terhadap alam dan komitmen bersama untuk melestarikan keindahan CPUGGp,” ujarnya.
Wabup juga mengapresiasi kerja keras Kementerian Pariwisata RI, tim pembersih pantai, serta seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut. “Terima kasih atas partisipasi aktifnya dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Kabupaten Sukabumi,” ucapnya.
Direktur Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata, S Utari Widiyastuti, menyampaikan bahwa program Gerakan Wisata Bersih merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih dan nyaman bagi wisatawan, sehingga dapat mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Dalam acara ini, Wakil Bupati menerima rompi Gerakan Wisata Bersih dari Kementerian Pariwisata dan selanjutnya menyerahkan alat kebersihan kepada perwakilan peserta. Selain itu, dilakukan penandatanganan komitmen Gerakan Wisata Bersih oleh perwakilan Kementerian Pariwisata, Wakil Bupati Sukabumi, dan para pemangku kepentingan terkait.
Wabup Iyos juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dalam rangka pemulihan daerah terdampak bencana. “Semangat kebersamaan dalam gerakan ini dapat mempercepat pemulihan kawasan wisata pascabencana. Kolaborasi yang telah terjalin selama ini antara pemerintah, relawan, dan masyarakat telah menunjukkan hasil yang sangat baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wabup mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun infrastruktur ramah lingkungan di kawasan wisata. “Dengan demikian, kita dapat mencegah kerusakan yang lebih parah akibat perubahan iklim dan bencana alam,” pungkasnya.(*)