Karena sudah terlalu lama menunggu, warga Desa Tanjungsari dan Desa Mekartanjung Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi turun ke lokasi irigasi yang hancur dilanda longsor. Mereka menginginkan saluran irigasi dapat berfungsi dengan normal untuk mengairi 800 hektare sawah di dua desa tersebut.
Lokasi irigasi yang hancur tertimbun tanah itu terletak di Desa Tanjungsari. Warga bergotong royong di lokasi longsor untuk menyelamatkan saluran irigasi sejak pagi hingga siang hari, Kamis (14/1/2021). Gotong royong sudah berlangsung selama tiga minggu. Rencananya aksi gotong royong oleh warga di dua desa akan dilanjutkan pada Jumat (15/1/2021).
“Sudah ada peninjauan dari pemerintah desa dan kecamatan, tapi belum ada penanganan sampai sekarang,” kata Depi, salah seorang peserta kerja bakti dari Desa Tanjungsari.
Longsor terjadi pada Selasa, 15 Desember 2020, sudah satu bulan. Akibat bencana tersebut, satu hektar sawah tak bisa ditanami karena tertimbun tanah dan memutus pasokan air ke hampir 800 hektar sawah lainnya di dua desa.
“Kalau pasokan air ke sawah kami terganggu, kami khawatir akan terjadi gagal panen. Kami mengharapkan pemerintah segera memperbaiki saluran irigasi yang tertimbun longsor itu. Usia tanaman padi sudah satu bulan, jadi sangat membutuhkan air,” ujar dia.
Para petani, kata Depi, tidak bisa hanya mengandalkan air hujan karena pasokannya tidak menentu.
“Kami ragu dapat menyelesaikan perbaikan irigasi ini karena harus membeli pipa berkuran besar. Karena itu harapan kami, pemerintah segera memperbaiki saluran irigasi ini,” tuturnya.
Di tempat terpisah P2BK (Petugsa Penanggulangan Bencana Kecamatan) Curugkembar, Isur menyatakan sangat mengapresiasi gotong-royong oleh warga. Hal itu sebagai bentuk inisiatif dan keswakarsaan masyarakat yang tanggap melakukan gotong-royong, tanpa menunggu penanganan pemerintah.
Dia menyatakan telah melaporkan bencana tersebut kepada dinas terkait agar irigasi yang rusak mendapatkan penanganan segera. Menurutnya, saluran irigasi tersebut harus segera direvitalisasi mengingat nilai strategisnya bagi kemajuan ekonomi di Kecamatan Curugkembar. (*)