Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 3 Mar 2024 06:49 WIB

Dukung Gerakan Sekolah Sehat, Kemendikbudristek Luncurkan Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030


					Dukung Gerakan Sekolah Sehat, Kemendikbudristek Luncurkan Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030 Perbesar

JENTERANEWS.com – Ketersediaan akses air, sanitasi, dan higienitas (kebersihan) atau Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) memberikan dampak yang luar biasa pada pembangunan sektor kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan. Khusus pendidikan, ketersediaan akses WASH di sekolah bagi peserta didik menjadi salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan Sekolah Sehat yang berfokus pada kesehatan lingkungan.

Berangkat dari hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, meluncurkan dokumen Peta Jalan atau Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030 sebagai landasan perencanaan bagi seluruh pihak terkait untuk mewujudkan sanitasi sekolah yang berkualitas di akhir tahun 2030.Dukung Gerakan Sekolah Sehat, Kemendikbudristek Luncurkan Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030

“Kemendikbudristek telah mengimbau dan terus mendorong semua yang terlibat dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril, dalam sambutannya di Jakarta, Senin (26/2).

Salah contoh perilaku tersebut adalah pembiasaan cuci tangan dengan sabun secara rutin, yang berdasarkan penelitian dapat menurunkan angka ketidakhadiran secara signifikan hingga 50%. Selain itu, penyediaan air minum yang aman di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam menangkap pelajaran dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas akademik mereka.

Hingga 2022, sekitar 11,43% sekolah dari semua jenjang di Indonesia telah memiliki jamban yang terpisah dan berfungsi dengan baik. Hal ini masih sangat jauh dari target yang diharapkan bahwa seluruh anak mendapat layanan WASH 100% pada 2030. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan sebuah perencanaan strategis yang dapat diimplementasikan lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya seperti mitra pembangunan.

“Kami berharap dengan adanya dokumen Peta Jalan Sanitasi Sekolah ini, maka seluruh pemangku kebijakan dapat terlibat dalam Perencanaan Berbasis Data menuju pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030 terkait dengan akses sanitasi sekolah,” ucap Dirjen Iwan.

Hal tersebut selaras dengan apa yang tertulis pada dokumen Buku 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, tentang Agenda Pembangunan Nasional yang menekankan sinergi dan koordinasi antarpelaku program dan kegiatan, termasuk pelaksanaan sanitasi sekolah dan pesantren, sebagai strategi dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi.

Chief of WASH, United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia, Kannan Nadar, mengapresiasi komitmen teguh Kemendikbudristek dalam meningkatkan kondisi air, sanitasi, dan kebersihan di seluruh sekolah di Indonesia.

“Sarana Sanitasi Sekolah yang berketahanan iklim dan inklusi mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak secara keseluruhan, menjamin martabat, keselamatan, dan kesehatan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kehadiran dan prestasi di sekolah,” ujar Kannan.

Selain itu, menurut Kannan, hal tersebut juga memotivasi anak-anak untuk menerapkan perilaku kebersihan yang baik dan menjadi agen perubahan bagi teman sebaya, keluarga, dan komunitas pada umumnya. Lingkungan sekolah yang sehat menumbuhkan budaya belajar, perilaku saling menghormati, dan kolaborasi positif, sehingga memberdayakan anak-anak untuk menjalankan peran yang berarti di masa depan demi kemajuan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Strategi Pengkajian Edukasi Alternatif Komunikasi (SPEAK) Indonesia, Wiwit Heris Mandari, juga menyampaikan, “Dengan dimasukkannya Sehat Lingkungan sebagai bagian dari fokus Gerakan Sekolah Sehat, maka kami berharap lebih banyak lagi sekolah di Indonesia yang memiliki akses sanitasi sekolah.”

Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga indikator akses sanitasi sekolah yang sesuai dengan SDGs 4a, yakni akses terhadap air bersih yang layak dan cukup, akses terhadap jamban yang terpisah antara laki-laki dan perempuan dalam kondisi baik, serta akses terhadap fasilitas cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir.

Dengan tersedianya akses sanitasi, diharapkan sekolah dapat melakukan pembiasaan CTPS, membuang sampah di tempat sampah terpilah, membuang air besar di jamban, serta penyediaan pembalut di jamban perempuan sebagai bagian dari manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi. (*)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Komite MAN 4 Sukabumi Buka Suara: Pungutan Berdasar Aturan dan Musyawarah, Akui Belum Sosialisasi Surat Edaran Gubernur

12 Mei 2025 - 13:40 WIB

Eka Setia, perwakilan Komite MAN 4 Sukabumi, memberikan penjelasan terkait Sumbangan Biaya Akhir Tahun (SBAT) yang menjadi keluhan orang tua siswa.

Ada ‘Permainan’ Obat di RSUD Palabuhanratu? Ketua Komisi II DPRD Desak Audit Investigasi!

10 Mei 2025 - 10:37 WIB

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, bersama warga Desa Cihaur dan Kerta Jaya, Kecamatan Simpenan, saat kegiatan reses ke-II tahun 2025. Pertemuan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan beragam permasalahan.

Camat Sagaranten Gaungkan Kuliah Gratis di Universitas Nusa Putra, Peluang Emas bagi Pelajar Sukabumi

7 Mei 2025 - 12:28 WIB

Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan (tengah) didampingi Kapolsek Sagaranten AKP Akhmad Suryana Bande (kiri) dan perwakilan Koramil Sagaranten saat mensosialisasikan program Beasiswa Bupati Sukabumi Kuliah Gratis di Universitas Nusa Putra kepada siswa dan orang tua SMAN 1 Sagaranten di GOR Desa Pasanggrahan, Sagaranten, Rabu (7/5/2025).

SMA 1 Sagaranten Perkuat Karakter Siswa Lewat Gapura Panca Waluya, Gaet Orang Tua dan Aparat

7 Mei 2025 - 10:31 WIB

Kepala SMA Negeri 1 Sagaranten Iman Sofyani (tengah), didampingi Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan (kanan) dan Kapolsek Sagaranten AKP Akhmad Suryana Bande (kiri), menyampaikan materi Sosialisasi Program Gapura Panca Waluya kepada para orang tua siswa di GOR Desa Pasanggrahan, Rabu (7/5/2025).

Jawa Barat Canangkan 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Menuju Gapura Panca Waluya

5 Mei 2025 - 08:25 WIB

Gubernur Jawa Barat meluncurkan sembilan langkah strategis pembangunan pendidikan untuk mewujudkan peserta didik berkarakter "Gapura Panca Waluya". Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan sarana prasarana hingga pembinaan moral dan spiritual siswa.

Kepala SDN 1 Cidadap Angkat Bicara Soal Dugaan Penjualan Seragam Olahraga, Tegaskan Sesuai Permendikbud dan Kesepakatan Orang Tua

26 April 2025 - 13:55 WIB

Suasana kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Cidadap. Pihak sekolah menjelaskan bahwa penyediaan kaos olahraga bertujuan untuk mendukung kelancaran aktivitas siswa dan menciptakan identitas sekolah.
Trending di Pendidikan
error: Content is protected !!